- Film sudah tidak bisa dihindari, kalaupun tidak di bioskop, filmnya akan ada di genggaman, baik itu Youtube, Netflix atau yg lain.
- Ketika kita tidak masuk ke dunia film, maka film akan diproduksi oleh orang yg hanya mementingkan keuntungan duniawi (cuan), tanpa memperhatikan aspek pendidikan, bahkan cenderung memproduksi yg kontroversi seperti gay, horror, maksiat, kejahatan, dll
- Banyak produser yang tidak mau buat produk drama religi atau pendidikan karena nggak cuan. Para produser sebenarnya berusaha juga, tapi kalau yang terlalu sholeh, mereka terkunci dengan keyakinan nggak akan dapat marketnya, akhirnya malah campur-campur, mencampurkan yang batihl dalam yang hak
- Investasi film itu tinggi sekali biayanya. Diperlukan adanya dana besar, komunitas yang kuat dan solid.
- Jika berhasil, film akan menjadi propaganda paling efektif untuk mengubah manusia. Amerika besar karena film. Korsel besar karena film. Magnet Rezeki juga Insyaa Allah akan besar dengan film yang sukses.
- Pemirsa film itu milyaran orang. Dibandingkan buku, seminar atau training, film jauh lebih efektif. Jadi film ini adalah naik kelas banget, tinggal dijagain.
- Bagi teman-teman, kita berbagi peran. Saat ada film bagus, ya tinggal kita tonton saja. Dana yang keluar untuk menonton hitunglah sebagai sedekah. Dengan sedekah itu, film-film bagus akan subur.
- Sebenarnya banyak sineas yang mau bertaubat, tapi tidak tahu caranya. Dengan adanya komunitas pendorong film baik, sebenarnya kita malah memudahkan jalan taubat mereka.
-Ustadz Nasrullah-
